Info Kesehatan Keluarga Indonesia

Depresi, Gangguan Kejiwaan, Penyakit Mental

Percobaan Bunuh Diri

Percobaan bunuh diri adalah ketika seseorang melakukan sesuatu untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Ini dapat terjadi karena kondisi psikologis dan perasaan seseorang, atau masalah yang mereka hadapi dalam hidup mereka.

Lebih dari 700.000 orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahun, bahkan tanpa memperhitungkan angka penderita yang gagal saat mencoba bunuh diri, menurut data WHO. Pada tahun 2019, bunuh diri menjadi penyebab kematian keempat terbanyak di kelompok usia 15 hingga 29 tahun.

Seseorang yang berencana melakukan percobaan bunuh diri biasanya menunjukkan tanda-tanda tertentu, seperti menulis surat wasiat. Hal-hal seperti ini dapat dicegah dengan memastikan bahwa anggota keluarga dan kerabat dekat dilibatkan.

Penyebab Percobaan Bunuh Diri

Saat menghadapi situasi yang sulit diatasi, keinginan untuk mencoba bunuh diri biasanya muncul. Hal ini terjadi sampai orang yang mengalaminya kehilangan harapan dan menganggap bahwa bunuh diri adalah satu-satunya cara untuk keluar dari keadaan tersebut.

Banyak hal dapat menyebabkan bunuh diri, termasuk:

  • mengalami kondisi psikologis seperti depresi, gangguan stres pascatrauma, atau gangguan bipolar.
  • Mengalami kekerasan psikologis, seperti perundungan atau pelecehan
  • Penyalahgunaan NAPZA
  • Menghilangkan kecanduan alkohol
  • Mengalami penyakit yang parah seperti kanker
  • Mengalami stres internal, misalnya karena kehilangan pekerjaan, posisi, atau kekayaan
  • Mengalami kesulitan dalam hidup, seperti perceraian, kehilangan atau meninggalnya orang yang dicintai
  • Memiliki anggota keluarga yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri atau pernah mencoba bunuh diri
  • menjadi korban kekerasan seksual
  • Ada masalah hukum atau pidana

Gejala Percobaan Bunuh Diri

Orang yang berencana melakukan percobaan bunuh diri biasanya memiliki tindakan yang tidak biasa, seperti:

  • Mengatakan kata-kata atau konsep seperti “saya ingin mati” atau “lebih baik saya tidak pernah lahir” yang menunjukkan keinginan untuk bunuh diri
  • Mengeluarkan surat wasiat
  • Menyerahkan barang berharganya
  • Berpamitan dengan keluarga dan kerabat
  • Menyimpan senjata tajam atau pil berbahaya
  • Menyalahgunakan NAPZA atau minum alkohol lebih sering
  • Menjauh dari kerabat dan keluarga
  • Tampak gelisah atau cemas
  • Mengalami penurunan yang signifikan dalam kinerja di tempat kerja atau di sekolah
  • Mengalami pergeseran pola makan atau tidur
  • Menunjukkan pergeseran suasana hati yang signifikan, seperti merasa sangat senang atau sangat tenang sesaat kemudian
  • Melakukan aktivitas yang berbahaya dan berpotensi fatal, seperti berkendara dengan kecepatan tinggi

Selain itu, individu yang ingin melakukan percobaan bunuh diri sering menceritakan perasaan mereka kepada orang lain, seperti:

  • Mengungkapkan rasa sakit fisik atau emosional
  • Diskusikan rasa bersalah atau malu
  • merasa seperti dia membebani orang lain
  • Menunjukkan kemarahan atau berbicara tentang balas dendam
  • Mengungkapkan perasaannya, seperti putus asa, kosong, dan tidak memiliki alasan untuk hidup
  • Mengungkapkan keinginan untuk bunuh diri atau mati
  • Sering berbicara tentang kematian

Symptoms dapat berbeda pada setiap pasien dan kadang-kadang tidak jelas. Meskipun ada beberapa individu yang lebih suka menyembunyikan keinginan mereka untuk bunuh diri, ada juga yang sengaja menunjukkan keinginan tersebut.

Saatnya ke dokter

Jika Anda memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup, segera hubungi rumah sakit atau layanan konsultasi pencegahan bunuh diri. Terkadang sulit untuk menghindari kondisi ini, dan mereka harus ditangani oleh dokter.

Diskusikan masalah yang Anda hadapi dengan keluarga atau kerabat Anda jika Anda berpikir untuk bunuh diri. Meskipun sulit untuk membahasnya dengan orang lain, metode ini dapat membantu Anda mengatasi keinginan untuk melakukan bunuh diri.

Ajaklah anggota keluarga atau kerabat Anda untuk berbicara dan dengarkan keluhan mereka jika Anda menduga mereka berniat bunuh diri. Singkirkan senjata tajam dan segala sesuatu yang dapat mereka gunakan untuk menyakiti diri mereka. Selain itu, usahakan untuk mengajak mereka untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Diagnosis Percobaan Bunuh Diri

Psikiater atau psikolog akan memeriksa alasan pasien ingin mencoba bunuh diri. Mereka juga akan menanyakan tentang gejala, gaya hidup, dan riwayat medis pasien dan keluarganya. Pertanyaan yang dapat diajukan termasuk:

  • Seberapa sering gejala muncul
  • Percobaan bunuh diri sebelumnya
  • Kebiasaan minum alkohol atau menyalahgunakan obat
  • Obat-obatan yang dikonsumsi, terutama yang berpotensi meningkatkan risiko bunuh diri

Karena beberapa kondisi fisik, seperti penyakit tiroid atau penyakit saraf, dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan gangguan mental, pemeriksaan fisik juga akan dilakukan untuk memastikan penyebab gejala.

Dokter juga dapat melakukan tes darah, urine, dan pemindaian pada otak pasien untuk mencari penyakit lain yang dapat menyebabkan pasien mencoba bunuh diri.

Penanganan Percobaan Bunuh Diri

Terapi untuk percobaan bunuh diri bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan alasan utamanya. Pasien akan dibawa ke IGD untuk penanganan dalam kondisi darurat, seperti ketika terjadi cedera.

Penggunaan obat mungkin diperlukan untuk meringankan gejala, tergantung pada kondisi mental pasien. Dokter juga dapat meminta pasien untuk dirawat di rumah sakit selama pengobatan. Ini dapat mencegah pasien untuk melakukan bunuh diri lagi.

Untuk keinginan bunuh diri yang bukan merupakan kondisi gawat darurat, pengobatan rawat jalan dapat diberikan.

  • Psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif atau terapi perilaku dialektis, melibatkan berbicara dengan terapis tentang masalah yang mengarah pada keinginan bunuh diri dan cara mengendalikan perasaan
  • Obat untuk meredakan gejala gangguan mental, seperti antidepresan, antipsikotik, dan anticemas
  • Penanganan ketergantungan, seperti kecanduan alkohol atau NAPZA, termasuk detoksifikasi (pembersihan racun dari tubuh), rehabilitasi, dan konseling grup
  • Dukungan dan bimbingan keluarga, seperti dengan memahami kondisi pasien dan membantu mereka mengatasi kesulitan mereka

Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi kemungkinan percobaan bunuh diri. Beberapa perubahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Beristirahat cukup dan tidur cukup
  • Berolahraga dengan teratur
  • Menghindari minuman beralkohol
  • Jangan menggunakan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter

Komplikasi Percobaan Bunuh Diri

Pikiran untuk mengakhiri hidup dapat memengaruhi emosi penderitanya dan membuatnya tidak fokus pada aktivitas. Cedera serius dan permanen, seperti kerusakan pada otak atau organ lain, juga dapat dialami oleh seseorang yang selamat dari percobaan bunuh diri.

Penderita juga dapat mengalami perasaan marah, sedih, bersalah, dan depresi. Selain itu, dalam waktu satu tahun setelah percobaan terakhir, penderita juga dapat mencoba bunuh diri lagi. Dalam kasus terburuk, kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

Pencegahan Percobaan Bunuh Diri

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah keinginan untuk bunuh diri:

  • Menjalani pengobatan jika mengalami gangguan mental seperti depresi atau penyalahgunaan NAPZA
  • Mencari dukungan dari kerabat dan keluarga dengan menceritakan masalah dan perasaan Anda
  • Jika Anda menderita penyakit yang dapat menyebabkan keinginan untuk bunuh diri, Anda harus mendapatkan perawatan yang diperlukan
  • Mengikuti konseling kelompok untuk saling berbagi dan menemukan solusi
  • Mengingat bahwa keinginan bunuh diri tidak permanen dan dapat diobati
  • Senantiasa menjalani gaya hidup sehat, yang berarti makan makanan yang sehat dan bergizi, berolahraga secara teratur, mendapatkan cukup istirahat, dan mengelola stres dengan baik

Selain itu, perhatikan faktor risiko dan tanda-tanda percobaan bunuh diri. Jika teman atau keluarga Anda menunjukkan tanda-tanda ini, lakukan hal-hal berikut untuk mencegah:

  • Dengarkan keluh kesahnya dengan hati-hati dan jangan menghakimi mereka.
  • Rekomendasikan penderita untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikiater untuk membantu mereka mengatasi masalah mereka.
  • Tunjukkan rasa sayang dan peduli terhadap penderita dengan menanyakan perasaannya dan berbicara dengannya.
  • Jangan mengabaikan perasaannya terhadap sesuatu, terlepas dari apakah itu sederhana atau mudah diselesaikan.
  • Jauhkan benda-benda yang dapat digunakan untuk bunuh diri, seperti senjata api atau senjata tajam.